sinting,

Mahirmu memang,
membolak-balik,
mengobrak-abrik,
mengulang-alik,
mengawut-awut,
mengacau,
memugar,

sesuatu yang tidak seharusnya diangguk.

meniadakan yang ada
meng-adakan yang tiada

mengiyakan yang bukan
membukan-kan yang iya

begitu-begitu saja,
tidak lelah bukan, kau?
malu kau pada semak hatinya yang tak jemu
kau robek,
kau pungut,
lalu kau injak lagi
lalu dipungut kembali,
lalu dilempar.

pun, semak hatinya tak pernah menampik mahirmu itu.

sungguh,
kalau akalmu lain dari akalku,
sudah kutinggal kau dari dulu.
sayangnya,
saat matahari berada di belakang kepala,
kau dan aku pun,

masih ada dalam satu bayangan yang sama.

You May Also Like

0 comments