aku sedang ingin menanam pohon

Seperti hari Rabu,
Hari tengah minggu, yang biasanya paling lelah
Kau tiba-tiba saja ada,
Membantu memilih,
Bibit apa yang cocok untuk musim penghujan ini
Eh,
Aku bahagia karena pilihan kau dan pilihanku sama
Tentu yang paling pertama setelah kita mencoba melihat 18 bibit lainnya
Kau tertawa karena keplin-planan kita,
Aku sedikit sebal, tapi tidak apa-apa, yang penting ketemu mau bibit apa
Waktu yang terbuang pun rasanya tak apa,
Padahal aku tidak suka yang sia-sia
Baru denganmu saja sia-sia kumaafkan

Oh, tanpa sadar sudah hari Minggu
Harusnya kita beristirahat hari ini,
Tapi kau bilang akan datang membantuku menanam,
Jadi ku iya kan saja,
Kau datang dengan perkakas lengkap,
sudah lama rasanya, ada yang ingin bekerja seniat ini.
Aku mau percaya padamu hari ini
Aku mau mulai percaya pada orang lain lagi hari ini

Aku memulai dengan perasaan hangat yang aku rindukan
entah terakhir kalinya kapan aku begini,
sembari menanam,
aku menceritakan semua kisahku pada kau,
seperti sudah kenal lama, ya?
boleh kan aku begini lagi?
aku sudah lama berkebun sendiri,

yang ditanya diam saja.
hanya ada semilir angin melewati pipi.

Nah, selesai.
aku menepuk tanganku yang penuh tanah,

ayo kita siram

yang diajak diam saja.

Tuan?

Menolehlah aku ke belakang,
sembari menyipit aku melihat punggungmu di sana,
iya, kau berjalan ke arah yang berlawanan

Tuan,
Kau mau ke mana?
Aku kira kau mau membantuku menyiramnya?

You May Also Like

0 comments